Mengenal Pengolahan Dan Pembuatan Minuman Kopi

Kopi memang suatu minuman yang sangat unik. Hanyalah kopi minuman di dunia ini yang mulai dari penanaman, proses pembuatan hingga cara penyajiannya dibahas habis.
Jika mengintip tentang proses pengolahan biji kopinya, maka di Indonesia dikenal ada 3 proses, diantaranya; Wet Process, Dry Process, dan Plup Natural (Honey Process)
Proses kering atau dry process ini adalah metode pengolahan biji kopi yang paling banyak digunakan di Indonesia. Untuk beberapa daerah penghasil kopi seperti Sumatera dan Jawa, Dry process telah di percaya dapat menghasilkan citarasa dan aroma kopi yang lebih baik. Tahapan prosesnya adalah;
Melakukan pemetikan buah kopi dari pohon.Melakukan proses “pulping” atau pemisahan biji kopi yang berkulit tanduk dengan daging kopi. Proses pulping ini biasanya dilakukan menggunakan mesin khusus. Melakukan fermentasi terhadap biji kopi didalam karung selama 1×24 jam untuk mengeluarkan semua lendir kopi. Membersihkan biji kopi dari lendir dengan menggunakan air mengalir. Melakukan proses penjemuran biji kopi selama kurang lebih 8 jam sampai kadar air 12-13% sesuai dengan standarisasi ekspor. Setelah biji kopi kering, maka tahap selanjutnya adalah proses “Huller” atau pemisahan kulit tanduk pada biji kopi. Setelah proses huller selesai, kita sudah mendapatkan biji kopi, lalu kita melakukan proses sorting biji kopi sesuai dengan grade yang kita inginkan. Biji kopi kemudian dijual ke market sesuai dengan grade pensortiran yang sudah kita lakukan.
Sedangkan tahapan metode Pulp Natural adalah;
Buah kopi dipetik dari pohon.Buah kopi kita jemur hingga kering. Buah kopi yang sudah kering kita huller langsung dengan biji kopi didalam nya. Kita kemudian akan mendapatkan green bean kopi yang sudah terpisah dari daging buah kopi dan kulit tanduk. Green bean kopi dengan metode Pulp Natural masih terdapat lendir dari buah kopi yang menempel. Karena lendir yang menempel ini maka proses Pulp Natural biasa disebut dengan “Honey Process”. Green bean yang masih berlendir tersebut kemudian dijemur sampai kadar air 12-13% sesuai dengan standarisasi ekspor.

Jika kita melihat dari 2 proses diatas, maka perbedaan utama dari Dry process dan Pulp Natural adalah dari proses Huller nya. Dry proses di pulping dulu baru di huller, namun untuk Pulp Natural, buah kopi langsung di huller secara bersamaan dengan biji kopi. Perbedaan lain nya adalah di proses fermentasi. Dry proses telah melalui proses fermentasi, sedangkan Pulp Natural tidak melalui proses fermentasi. Jika anda bertanya, “Mana proses yang lebih baik? Dry process atau Pulp Natural?” Jawaban nya adalah: “Sama-sama baik“. Semua tergantung dari jenis kopi, jenis bibit nya, kondisi perkebunan dan lain-lain. Semua harus dilakukan eksperimen terlebih dahulu untuk mengetahui mana hasil akhir yang terbaik.
Sedangkan untuk proses pembuatan menjadi minuman dengan citarasa yang baik bisa dibagi dalam 5 cara yang berbeda. Metode yang pertama adalah dengan menggunakan alat yang bernama Drip Coffee Maker atau kopi tetes. Oleh kebanyakan orang metode ini dikatakan sebagai metode termudah dan tidak memakan banyak biaya. Bahkan kopi luwak yang terkenal rumit dalam pembuatannya akan terasa mudah dengan menggunakan metode pembuatan yang ini. Untuk membuatnya anda hanya perlu menuangkan air ke atas kopi bubuk yang dibawahnya telah dilapisi oleh kertas saring menuju ke bejana kopi. Kemudian sebelum menyeduhnya anda hanya perlu memanaskan tetesan air tersebut.
Metode berikutnya adalah Arab method, karena metode ini berasal dari jazirah Arab. Untuk metode ini anda perlu untuk menggiling kopi anda dengan menggunakan alat penggiling kopi. Setelah digiling masukan kopi anda tersebut ke dalam ibrik (bejana) yang berisi gula dan air lalu panaskan sebanyak tiga kali sebelum disajikan.
Metode yang ketiga dikenal sebagai French Press atau metode tekan. Metode ini hampir mirip dengan metode kopi tetes. Pada metode French press ini, kopi diletakan langsung pada bejana yang berisi air panas dan telah berisi air dan gula. Jika dirasa sudah matang, anda bisa langsung untuk menekan kebawah suatu tombol yang berguna untuk menghasilkan air kopi. Anda pun bisa memasukan bubuk kopi luwak anda ke dalam alat ini untuk membuatnya. Umumnya metode ini banyak dipakai oleh kedai kopi di seluruh dunia.
Berikutnya adalah metode percolator atau disebut juga dengan penyaring kopi. Menurut pendapat dari para penikmat kopi mengatakan bahwa metode ini mempunyai kualitas paling tinggi dibandingkan dengan metode-metode lainnya. Metode percolator  ini menghasilkan kopi dengan rasa yang pahit. Itulah mengapa para orang tua terdahulu menggemari metode ini. Di zaman modern seperti sekarang ini sudah sangat susah untuk mencari percolator  karena alat ini merupakan alat yang sudah kuno. Cara untuk membuatnya adalah masukan air dan kopi bubuk secara bersamaan ke dalam alat. Air yang telah dimasukan akan menuju ke atas secara perlahan sembari  membawa kopi bubuk yang telah anda masukan. Semakin ke atas air tersebut, makin matanglah kopi anda hingga siap untuk diseduh. Metode ini sangat cocok untuk pembuatan kopi luwak karena bisa memperkuat aroma yang ada pada kopi ini.
Metode yang terakhir adalah syphon atau biasa disebut dengan balancing syphon. Bisa dikatakan metode ini merupakan metode yang paling berbeda dari metode-metode sebelumnya. Pada metode ini terdapat sebuah alat yang mempunyai dua tabung. Anda harus memasukan kopi dari tabung A dan memasukan air dari tabung B. Setelah air pada tabung B dipanaskan maka secara perlahan air tersebut akan menuju tabung A dan pada akhirnya air di tabung B akan habis karena telah berpindah. Setelah air dan kopi bercampur pada tabung A, maka secara perlahan pula kopi yang telah bercampur dengan air akan kembali ke tabung B. Jika sudah demikian kopi sudah dapat disajikan. Metode ini akan sangat asyik ketika anda membuat kopi luwak karena sangatlah menarik melihat air yang selalu bergerak.





Click Me!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar